Tips Menulis Siaran Pers (Press Release)
Siaran pers atau pers release merupakan informasi yang disediakan organisasi untuk disebarluaskan kepada media. Informasi yang diberikan biasanya terkait kegiatan yang dilaksanakan organisasi tersebut dan dinilai memiliki manfaat untuk publik.
Informasi dalam siaran pers umumnya mengandung news value bagi media, sebagai contoh tujuan dan dasar kegiatan, hasil kajian maupun temuan di lapangan, produk atau kegiatan yang dilaunching, hingga laporan keuangan.
Siaran Pers dibuat oleh praktisi humas (Public Relations Officer) sebuah lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa. Menulis press release pada dasarnya sama dengan menulis berita (news), seperti yang dilakukan para wartawan.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan press release:
Struktur Naskah
Karakteristik dan struktur penulisan press release sama dengan menulis berita. Karakteristik siaran pers adalah memiliki “nilai berita” (news values), yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
Struktur penulisan siaran pers hakikatnya sama dengan dengan struktur naskah berita:
1. Head (judul)
2. Dateline (baris tanggal)
3. Lead (teras berita)
4. News body (tubuh atau isi berita)
Format Siaran Pers
Karena berasal dari lembaga formal, maka siaran pers umumnya juga formal. Ada format khusus dalam naskah press release, salah satunya seperti disarankan Media College sebagai berikut:
1. Bagian atas naskah berisi “Untuk Disiarkan Segera” atau “Untuk Disiarkan Tanggal …”
2. Headline atau judul, layaknya judul berita yang harus menggambarkan isi keseluruhan berita.
3. Date line. Baris Tanggal. Berisi nama kota dan tanggal.
4. Body konten atau isi, terdiri dari lead (teras) dan tubuh berita (body).
5. Info Lembaga. Di bagian akhir naskah, cantumkan informasi tentang lembaga atau instansi yang mengirimkan rilis.
6. Informasi kontak, setelah itu, di bawahnya dicantumkan nama dan alamat lembaga, nomer telpon, fax, email, website, termasuk narahubung/CP (Contact Person) yang bisa dihubungi.
Naskah Siaran Pers Sebaiknya:
1. Ditulis dengan gaya penulisan berita.
2. Jangan terlalu panjang – cukup satu lembar.
3. To the point, langsung saja ke pokok masalahnya.
4. Memenuhi unsur berita 5W+1H.
5. Berikan lebih dari satu nomor kontak –nomor telpon kantor, kontak pribadi, HP, email, dan fax.
6. Jika perlu, seratakan ilustrasi foto, tabel, atau grafik atau bahan pendukung lainnya.
7. Tuliskan pada kertas berkop-surat sehingga benar-benar resmi.
Berikut beberapa tips yang dirangkum dari beberapa sumber dalam menulis siaran pers yang baik.
1. Memiliki Nilai Berita (News Value)
Informasi yang ingin disiarkan memiliki daya tarik bagi pembaca, misalnya aneh, merupakan hal yang baru atau unik, berdampak (memiliki akibat bagi pembaca), pertentangan/konfilik, menyampaikan kemajuan (misal kemajuan iptek, dsb)
2. Judul yang eye catcher
Judul yang singkat dan eye catcher mampu membangkitkan perhatian dan menarik keingintahuan pembaca untuk membaca keseluruhan informasi.
3. Lead
Kalimat pembuka yang padat dan jelas serta mampu memikat dari pembacanya.
4. Gunakan Rumus 5W + 1H
Merupakan syarat penulisan karya jurnalistik yang baik. Dengan adanya unsur siapa (who), apa (what), dimana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaiman (how) , pembaca mampu memahami konteks yang sedang disampaikan.
5. Disusun Secara Piramid Terbalik (Inverted Pyramide)
Dalam susunan berita didahulukan segi terpenting/klimak, dilanjutkan kemudian secara berturut-turut oleh bagian yang berkadar semakin rendah: Penting – Kurang Penting – Tidak Penting
6. Keakuratan sumber berita
Media akan memperhatikan keakurasian informasi, oleh karena itu pastikan data dan fakta yang akan disampaikan akurat.
7. Gunakan kata-kata yang umum
Karena menghadapi masyarakat yang heterogen, maka bahasa yang digunakan haruslah sederhana dengan kata/istilah yang lazim atau umum diketahui masyarakat
8. Narahubung
Cantumkan narahubung yang lengkap, tulis nama, jabatan, email dan nomor HP. Ini membantu media untuk mengkonfirmasi informasi yang didapatnya.
9. Akhiri siaran pers dengan tanda ###
Selain tips penulisan, siaran pers ada rambu – rambu yang sebaiknya tidak dilakukan dalam penulisan siaran pers. Apa saja? Berikut larangannya :
1. Jangan gunakan kalimat atau paragraph yang panjang. Hindari pengulangan.
2. Jangan blast. Maksudnya adalah sebaiknya jangan sebarkan siaran pers yang sama kesemua media. Jika bisa secara spesifik susun siaran pers yang berbeda untuk setiap media.
3. Jangan kirim siaran pers dalam bentuk scan. Jika melalui email, masukkan siaran pers ke dalam body email, atau jika pakai lampiran gunakan format file plain text atau rich text format, maupun word document.
Menulis siaran pers yang baik dibutuhkan belajar dari waktu ke waktu. Jangan pernah lelah belajar, semakin sering belajar maka tulisan yang dibuat akan memberikan hasil maksimal, namun jangan cepat berpuas diri. Karena ilmu saat ini sudah tanpa batas lagi.*** (dmb, dari berbagai sumber)
Contoh-contoh Siaran Pers bisa dilihat di: https://studylibid.com/
Referensi:
• Purnama, N. Press Release sebagai Wahana Penyampai Informasi Kepada Publik dalam Aktivitas Kampanye Politik
• Indriyani, Lelly Dharna. https://madiunkota.go.id/2018/02/22/tips-menulis-siaran-pers/
• Kanal30 https://www.kanaltigapuluh.com/cara-membuat-siaran-pers-yang-benar/
Alhamdulillah Berhasil Jadi Wisudawan Terbaik, Walau Saya Bukan yang Terbaik
Saya bagikan salah satu artikel tentang saya bukan bermaksud untuk riya’, sama sekali bukan. Namun artikel ini menjadi pengingat bagi saya, tatkala semangat mulai kendur dan pikiran mulai melantur sehingga rasa malas membentur-bentur.
Menulisnya nanti saja. Saya masih membangun semangat. Sekarang saya ingin mengamankan artikel ini dulu ya…
—-
Berlaku Ikhlas, Dani Maroe Beni Berhasil Jadi Wisudawan Terbaik S2 FISIP UNAIR
PENULIS UNAIR NEWS – 15/09/2017
UNAIR NEWS – “UNAIR memiliki suasana pendidikan yang egaliter. Antara dosen dan mahasiswa terjalin begitu akrab dan sangat toleran dalam menyampaikan pendapat.” Itulah penilaian Dani Maroe Beni terhadap kampus tercintanya.
Melalui tesis berjudul “Strategi Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dalam Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Berbasis Potensi Wilayah”, ia berhasil menyelesaikan program Master tepat waktu, bahkan dinobatkan sebagai wisudawan terbaik S-2 FISIP UNAIR dengan IPK 3.79.
Penelitiannya melewati masa-masa cukup berat. Diantara penyebabnya saat ibunda tercinta meninggal dunia, pada saat itu Dani sedang melakukan penelitian. Laki-laki kelahiran Malang ini kaget bukan alang-kepalang karena ibundanya meninggal terkesan mendadak.
“Beliau tidak berpesan banyak, sehingga saya benar-benar terpukul. Saya sampai menghentikan dan tidak mempedulikan penelitian. Selama sekitar tiga bulan, padahal deadline kelulusan sudah di ambang pintu,” katanya.
Ditanyai tips dan trik mendapatkan nilai terbaik? Laki-laki yang pernah menjabat guru multimedia ini mengaku tidak punya trik khusus. Ia hanya melakukan semua pekerjaan dengan ikhlas dan terbaik. Jika belum paham tidak segan bertanya atau cari solusi dari mana saja. Baginya, yang tidak kalah penting adalah doa, berbuat baik kepada orang lain, dan minta doa kepada siapa saja.
”Saya sendiri tidak menyangka bisa mendapatkan IPK seperti itu. Lha wong saya juga tidak mengejar IPK. Target saya bagaimana bisa menuntaskan belajar ini tepat waktu dan lancar. Itu saja. Hasilnya saya pasrah sama Allah SWT. Jadi saya terkejut ketika mengetahui mendapat IPK tertinggi,” tambah Dani.
Peraih beasiswa dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini berpesan, berapapun ilmu yang dimiliki, sekiranya bermanfaat, amalkan. Baginya, jika tidak memiliki ilmu atau harta yang cukup, tenaga pun bisa disumbangkan.
”Yang penting bagaimana keberadaan kita bisa membawa manfaat bagi lingkungan sekitar. Alangkah menyedihkan ketika kita ada, dianggap tidak ada, apalagi jika keberadaan kita justru menimbulkan petaka bagi orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya mengakhiri. (*)
Penulis: Ainul Fitriyah
Editor: Nuri Hermawan
Sumber:
Ketika Agama Kehilangan Tuhan, Nasehat Gus Mus
Ketika Agama Kehilangan Tuhan
Oleh: KH A Mustafa Bisri (Gus Mus)
Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya.
Dulu orang berhenti membunuh sebab agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama.
Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama.
Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusianya?
Dulu orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar ilmu lainnya, maunya belajar agama saja.
Dulu pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya, yang paling cerdas di antara orang-orang lainnya. Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing dengan orang-orang lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.
Dulu para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang, karena diajarkan pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus.
Dulu agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan. Sekarang manusia jauh dari Tuhan karena terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama.
Dulu agama ditempuh untuk mencari Wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.
Esensi beragama telah dilupakan. Agama kini hanya komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama, karena semua yang berbau agama telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan. Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa.
Agama kini diper-Tuhankan, sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini menghujat Tuhan. Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang-orang yang merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan.
Tuhan mana yang mengajarkan tuk membunuh?
Tuhan mana yang mengajarkan tuk membenci?
Tapi manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangga meneriakkan nama Tuhan, berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia menumpahkan darah manusia lainnya.
Agama dijadikan senjata untuk menghabisi manusia lainnya. Dan tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam di balik gundukan ayat-ayat dan aturan agama.
http://m.republika.co.id/berita/kolom/wacana/18/02/14/p44dom396-ketika-agama-kehilangan-tuhan
Lagu Anak-Anak Islami “Neno Warisman dan Aulade Gemintang”
Lagu ini digarap dengan serius dan iringan musik yang asyik. Dibawah bimbingan orang-orang yang kompeten, tetap mensyiarkan Islam dengan kualitas yang mengagumkan.
Ini dia Liriknya yang aku ambil dari Blog-nya Pak Adjie Siliadjie
01. “A BA TA TSA”
A Ba Ta Tsa, Allah Maha Kuasa
Ja Ha Kho, mari belajar Iqro
A Ba Ta Tsa, Allah is the Al Mighty
Ja Ha Kho, we use Iqro for study
Da Dza Ro Za, dengar perbedaannya
Sa Sya Sho, tentu lain bunyinya
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo, itulah lanjutannya
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya, ulang dari pertama
Ya … ya … ya … ya … ya … ya … ya …
A Ba Ta Tsa Ja Ha Kho,
Da Dza Ro Za Sa Sya Sho,
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo,
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
A Ba Ta Tsa, Allah is the Al Mighty
Ja Ha Kho, we use Iqro for study
Da Dza Ro Za, listen to them carefully
Sa Sya Sho, we say them with clearity
Dho Tho Dzo, coba ulang Dho
A Go Fa Qo, hafalkan segera
A Ba Ta Tsa Ja Ha Kho
Da Dza Ro Za Sa Sya Sho
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
Ka La Ma Na, alangkah mudahnya
Wa Ha A Ya, oh lengkaplah semua huruf Hijaiyah
La … la … la … la …, Allah Maha Kuasa
Li … li … li …, Allah is the Al Mighty
Da Dza Ro Za, how beautiful the Hijaiyah
Sa Sya Sho, it’s the guidance from Allah
Dho Tho Dzo A Go Fa Qo
Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
Itu kunci rahasia
Al Qur’an yang mulia
A Ba Ta Tsa, Ja Ha Kho Da,
Dza Ro Za Sa, Sya Sho Dho Tho,
Dzo A Go Fa Qo, Ka La Ma Na Wa Ha A Ya
Huruf Hijaiyah, semua pandai membacanya
02. “ALLAH TURUNKAN HUJAN”
Allah turunkan hujan
Dari gumpalan awan
Dari langit yang tinggi
Membasahi seluruh bumi
Bumi jadi subur
Tanah jadi gembur
Allah tumbuhkan sayur mayur
Bumi jadi subur
Tanah jadi gembur
Pantaslah kita bersyukur
Allah makes the rain fall
From clauds up in the sky
The rain falls to the ground
And wets the earth thats dry
The rain makes the earth rich
The plants grow all around
Our garden are so full of life
The rain makes the earth rich
The plants grow all around
We thank God for beauty thats abound
03. “ALWAYS REMEMBER”
Welcome to the fresh crispy morning
Grateful to the great Creator
Working on a cheerful day
Always remember the Mighty God
Watching for the bright afternoon
In my mind ALLAH is the One
Realizing sunset has come around
Only to you, I beg and cry
(Beg and cry to you)
Closing the wonderful night
By calling to you, dear ALLAH
Kusambut pagi yang segar
Bersyukur pada pencipta
Kutempuh siang yang riang
Slalu kuingat Yang Kuasa
Kujelang sore yang cerah
Tak lupa pada Yang Esa
Kusadari senja tlah tiba
Karena-Mu ku memohon
Kututup malam yang indah
Bersujud pada-Mu Allah
04. “ASSALAMU’ALAIKUM”
Assalamu’alaikum, ya Asslamu’alaikum
We welcome you … We welcome you
On this beautiful day, you have come
Showered with his love and his blessings (2X)
Let us open our hearts
To receive Allah’s light
Let us purify our minds
And his peace in our acts you will find
As wee seek Allah’s love
We must strengthen our faith
And in peach and with love
Our families we will raise
Assalamu’alaikum ya Asslamu’alaikum
Selamat datang, ya selamat datang
Di hari yang indah, ditaburkan hidayah
Dalam kasih dan barokah
Dalam cinta Illahiyah
Kita buka hati kita
Agar dimasuki cahaya
Kita jernihkan pikiran
Mengolah kemaslahatan
Kita rawat iman
Karena rindu Tuhan
Kita pikul amanat
Membangun keluarga sakinah
05. HELLO MY DEAR
hello my dear my sisters and brothers
lets pray to Allah x2
five times a day we do everyday we’ll be happy in Gods wayx2
halo kawan, kawanku sayang mari kita sembahyang x2
satu hari 5 kali sujud pada Illahi Robbi x2
hello my dear my sisters and brothers
lets pray to Allah x2
06. MASJID-MASJID HERE I COME
From where i hear the calling adzan
from where the holly qur’an
from where people praise the only one
Alloh, Alloh, the mighty one
masjid, masjid, here i come
peace in my soul that’s what i found
i feel your love and kindness without bond
glory to Alloh the mighty one
dari masjid ku dengar adzan
dari masjid ku dengar qur’an
dari masjid ku dengar puji
pada Alloh ilahi robbi
masjid, masjid, aku datang
damai tentram di kalbu
di dalam mu kurasakan
belai kasih ilahi
07. “MENGAJI DENGAN SENANG HATI”
Starting with the world Bismillah
Looking for ridho of Allah
Let’s stand up straight and all
(come on … come on)
We are ready ones and all
Now we’re ready to go
With Qur’an in our hands
Ya ya ya ya, I’m very happy
Reading the Qur’an with all my buddies
Play games, sing a song, listen to the stories
And now I want to go each day
And learn Al Qur’an this way
It’s fun to learn
We want to learn
And every day we learn
Dengan mengucap Bismillah
Mohon keridhoan Allah
Badan kutegapkan … (Ayo kawan)
Hatiku kukuatkan
Aku pergi mengaji dengan senang hati
Ya ya ya ya, aku gembira
Mengaji dengan teman sebaya
Bermain, bernyanyi dan bercerita
Kini tiada hari lagi
Tanpa ku pergi mengaji
Aku selalu mengaji dengan senang hati
Oh yes I know, I’m all delighted
Reading the Qur’an is my favorite
Playing, singing, telling stories
with all my classmates
I always read the Qur’an
And choose it as my way
08. “SHARE OUR HAPPINESS”
Look at your right and
Look at your left
Who are day, Who are they
Who can’t reach their dreams on their way
With no change to change their way
They are the poorest
They are now helpless
They’re all our brothers (and sisters)
Who live darkness
Who live in sadness
Let’s share our happiness
(Kids) : What shall I share, Mommy?
(Mother) : Whatever you have, honey!
(Kids) : I have nothing, Mommy!
(Mother) : No, you still have something baby
At least you share, your loving
smile, politeness, tenderness,
Let them share our happiness
Lihat itu siapa di kananmu,
Lihat itu siapa di kirimu,
Di jalan jalan yang buntu
Siapa gerangan mereka itu?
Mereka saudara saudara kita
Anak anak yang papa
Yang telah bekerja siang dan malam
Hadapi kenyataan
(Anak) : Yang tak putus asa
(Ibu) : Walau hidup susah
(Anak) : Tak mampu sekolah
(Ibu) : Tak bisa berkarya
Mari berbagi kebahagiaan
Apapun yang kau punya berikan
Walaupun hanya senyuman …
(Ibu & Anak) : Kelembutan, ketulusan, kasih
sayang …
09. “SIAPA YANG MENGAJARKAN”
(Anak) : Ikan bisa berenang
Burung bisa terbang
Kucing bisa mengeong
(Ibu) : Siapa yang mengajarkan?
(Anak) : Allah …
Do you know who taught the fish
To swim freely in the sea
Do you know who taught the birds
To sing the song that you have heard
Do you know who taught the cats
To run fast and chase the rats
They learn only from Allah
Laa ila ha illallah
Siapa yang mengajarkan, ikan bisa berenang
Siapa yang mengajarkan, kicau burung di pohon
Siapa yang mengajarkan, kucing bisa mengeong
Tiada yang mengajarkan, kecuali hanya Tuhan
Do you know who taught the sea
To make waves up at the beach
Do you know who taught the clouds
To make thunder that is loud
Do you know who taught the rose
To make colors as it grows
They learn only from Allah
Laa ila ha illallah
Siapa yang mengajarkan, lautan bergelombang
Siapa yang mengajarkan, awan menjelma hujan
Siapa yang mengajarkan, bunga bunga berkembang
Tiada yang mengajarkan, kecuali hanya Tuhan
10. “THE CREATOR”
Who creates the sunshine
Who creates the blue sky
Who creates the moon light
Who created You and I
Who creates the ocean
Who creates the mountains
Who creates the animals
Who created all of us
The creator Subhanallah,
there is only one Allah
Who blesses us with hidayah,
Alhamdulillah
Matahari bersinar
Langit biru terang
Bulan bintang generlap
Siapa menciptakan?
Samudera gelombang
Gunung, lembah dan jurang
Semua makhluk Tuhan
Allah yang menciptakan
Allah pencipta segalanya
Subhanallah
Allah pemberi karunia hidayah
Alhamdulillah
Ini link downloadnya:
Unduh Lagu Anak Islami – Aulade Gemintang & Neno Warisman
Kode Rahasia MC
Melakukan komunikasi dalam suatu tim kadang kala diperlukan kode rahasia yg haya diketahui oleh anghota tim tersebut.
Hal ini untuk mencegah orang-orang yg tidak berwenang menyalahgunakan informasi penting yang ada di dalam tim.
Oleh karena itu perlu lah kita belajar berbagai bahasa sandi atau kode-kode rahasia agar memperkaya wawasan kita dalam berkomunikasi.
Hal ini sangat penting. Percayalah.
Jika Anda melihat huruf2 seperti ini HJKL MHGJT 4U6T KJRLA. Apakah itubl mempunyai makna tertentu?
Saya tidak yakin. Tapi jangan putus asa. Karena Tidak ada ruginya Anda membaca tulisan ini.
Setidaknya hal ini melatih Anda untuk terbiasa bertabayun. Menelusuri informasi apapun yang Anda terima sebelum berkomentar atau menyebarkannya kepada orang lain.
Eksistensi seorang pemuda adalah karena ilmu dan amalnya. Tanpa itu, maka adanya sama dengan tidak adanya.
Tabik
Menghadapi Manusia yang Berbeda-beda
Nabi Muhammad saw sedang mengerjakan shalat sunnah dua rakaat. Ketika ia sedang sujud, cucunya yang masih kecil, Hasan, menaiki punggungnya dan bermain kuda-kudaan di atasnya sambil memukul-mukul tubuhnya seperti memacu kuda biar larinya cepat.
Nabi sudah cukup lama di dalam sujud, tapi ia memperpanjang sujudnya sembari menunggu cucunya puas bermain kuda-kudaan. Tatkala Hasan baru saja turun dan Nabi hendak bangun dari sujud, Husain, adik Hasan, tidak mau kalah dari abangnya. Ia pun segera melompat menduduki punggung Nabi dan bermain-main kuda-kudaan meniru Hasan. Nabi menunggu dulu hingga Husain turun dari punggungnya, barulah ia duduk tasyahud.
Pada saat yang lain Nabi sedang membaca khutbah Jum’at di mimbar. Kedua cucunya yang ikut shalat di masjid tiba-tiba menangis. Nabi turun dari mimbar di tengah-tengah khutbahnya, mendatangi Hasan dan Husain, dan membujuk mereka supaya diam melalui isyarat dan sikap kasih sayangnya.
Sesudah kedua cucu itu tenang kembali, barulah Nabi naik lagi ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya sampai selesai. Ia selalu membaca khutbah lebih pendek dibandingkan sembahyangnya.
Pada hari yang lain Nabi berjumpa dengan seorang Badui gunung. Orang A’rabi hitam itu mengaku sudah memeluk agama Islam, dan sudah mengerjakan ibadah.
Nabi bertanya, “Jadi Engkau beriman bahwa tidak ada Tuhan selain Allah?”
“Saya percaya,” jawab Badui.
“Kamu tahu, di manakah Allah bertempat tinggal?” tanya Nabi menguji.
“Tahu,” sahut Badui tegas.
“Di mana?”
“Di sana, di puncak gunung,” ujar Badui tanpa ragu-ragu.
Nabi diam dan menghormati orang Badui itu baik-baik tanpa menyanggah sepatah pun ucapannya tadi. Sebab, menurut hemat Nabi, baru sebatas itulah tingkat kemampuan akal Badui kampung tersebut.
Manakala Mekkah sudah ditaklukkan dan orang-orang Quraisy ketakutan, Nabi beserta sepuluh ribu sahabatnya memasuki kota suci itu dengan damai; toh orang-orang musyrik tidak ada yang menampakkan hidung. Di antara yang paling terpukul adalah keluarga Abu Sufyan, selaku pemimpin besar kaum kafir dan bangsawan yang dihormati. Ia biasa disanjung-sanjung dan dielu-elukan sebagai pahlawan yang gagah berani. Hari itu hancurlah semua nama besarnya, bila ia harus takluk sebagai pecundang.
Untung Nabi cepat tanggap dan bijaksana. Ia segera mengeluarkan pengumuman ditujukan kepada segenap penduduk Mekkah. Isi pengumuman itu antara lain:
“Barangsiapa masuk ke dalam Masjidil Haram, dia akan dilindungi. Barangsiapa masuk ke dalam rumah Abu Sufyan, dia akan dilindungi.
Betapa bangganya Abu Sufyan mendengar pengumuman itu. Berarti rumahnya bagaikan disamakan kedudukannya dengan Masjidil Haram. Oleh sebab itu, ia tidak kehilangan muka ketika kemudian memeluk agama Islam. Apalagi anaknya, yang juga akhirnya masuk Islam, Muawiyah bin Abu Sufyan, beberapa waktu setelah itu diangkat menjadi salah seorang pencatat wahyu oleh Nabi saw.
Sejak saat itu orang-orang musyrik berduyun-duyun menyatakan keislaman mereka. Tetapi ada seorang panglima Quraisy yang hingga beberapa lama tidak mau menjadi muslim. Ketika ditanya oleh Nabi, orang itu, Sofwan bin Umayyah, berkata, “Berilah saya waktu seminggu untuk berpikir, apakah mau masuk Islam atau tidak.”
Nabi menjawab, “Jangan seminggu.”
Sofwan terkejut, “Apakah seminggu terlalu lama?”
“Tidak,” jawab Nabi. “Terlalu singkat. Kuberi engkau waktu selama dua bulan, apakah akan bersyahadat atau tidak. Pikirkanlah dengan leluasa dan luas. Sebab agama Islam adalah agama bagi orang-orang yang berakal dan menggunakannya untuk berpikir. Tidak ada agama bagi orang yang tidak memiliki akal.”
Sumber: Arroisi, Abdurrahman, KH. 2005. 30 Kisah Teladan Jilid 2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Yang Berjubah Belum Tentu Salih
Tatkala Nabi Daud sedang memberikan perjalanan akhlak kepada murid-muridnya, masuklah seorang laki-laki memakai jubah putih dan menyebarkan bau wangi. Laki-laki berjenggot itu mengucapkan salam kepada Nabi Daud, tetapi Nabi Daud tidak peduli, apalagi menjawab salamnya. Ia terus menyampaikan pelajarannya tanpa melirik sedikit pun kepada tamu yang baru tiba itu.
Laki-laki tersebut lantas mengerjakan sembahyang sesuai dengan syariat yang berlaku pada waktu itu. Setelah melaksanakan rukuk dan sujud, laki-laki itu mengangkat kedua tangannya dan berdoa.
Nabi Daud tetap melanjutkan wejangan-wejangannya tanpa memberi kesempatan kepada tamu itu untuk berkenalan, atau para muridnya mengambil perhatian kepadanya. Semua murid Nabi Daud merasa tidak enak di depan laki-laki asing tadi, dan menganggap Nabi Daud tidak memberikan contoh yang baik.
Pria berjubah bersih tersebut terdengar menangis tersedu-sedu ketika berdoa. Sesudah itu ia berdiri, lalu keluar dari sinagog tempat peribadatan mereka setelah meminta diri dengan mengucapkan salam. Namun Nabi Daud tetap tidak menaruh hormat sama sekali. Semua murid Nabi Daud sangat iba melihat nasib tamu yang malang barusan.
Maka sesudah Nabi Daud mengakhiri pelajaran tentang akhlak yang baik, salah seorang dari mereka mengajukan pertanyaan.
“Wahai, Nabiyullah. Saya ingin bertanya.”
“Tanyalah,” jawab Nabi.
“Bukankah Engkau mengajarkan kepada kami untuk menghormati tamu?”
“Betul.”
“Tetapi mengapa Engkau tadi tidak memperlihatkan akhlak terpuji kepada tamu?”
“Sebab dia tidak tahu budi pekerti. Apakah kalian tidak ingat bagaimana caranya memasuki majelis tatkala guru sedang mengajar? Mula-mula kaki kanan melangkah lebih dulu sebagai tanda menghormati sinagog kita. Kemudian tidak seharusnya dia mengucapkan salam, melainkan langsung duduk dan ikut mendengarkan.”
“Barangkali dia belum tahu tata caranya?”
“Tapi jubah dan surbannya menunjukkan seolah-olah dia orang alim, bukan? Apakah pantas kalau dia orang alim tidak mengetahui sopan santun memasuki tempat peribadatan dan tempat mengajar?” sanggah Nabi Daud. “Orang seperti itulah yang akan menjatuhkan agama kita, karena tidak sesuai antara penampilan dengan sikapnya.”
“Tapi tadi dia sembahyang lama sekali,” sahut si murid.
“Itulah tanda kepalsuannya. Ia hanya ingin memamerkan kesalihannya, padahal dia bukan orang baik. Ia sembahyang buat kita, tidak buat Tuhan.”
“Ia berdoa panjang sambil menangis.”
“Apakah doa yang panjang menjamin keikhlasan? Bukankah Tuhan lebih menyukai doa yang khusuk dan yakin? Kalau ingin menangis, tidak selayaknya di depan kita. Menangislah yang sedih di depan Tuhan ketika sendirian, dalam sembahyang malam pada waktu orang lain tengah lelap dan tidak melihat tangisnya.”
“Wajahnya mulus sekali seperti orang yang ikhlas. Pakaiannya serba putih melambangkan warna hatinya. Apakah ia bukan orang yang takwa?”
“Takwa tidak dilihat dari rupanya, juga tidak dilihat dari pakaiannya. Tuhan hanya melihat hati manusia, dan dinilai dari perbuatannya, sesuai atau tidak dengan syariat dan adab agama. Manusia tidak dihargai dari bungkusnya, melainkan dari isinya, dari mutu kemanusiaannya.”
Dengan penjelasan tersebut mengertilah murid-murid Nabi Daud bagaimana seharusnya menghayati agama dengan menjalankan semua ketentuannya, tidak sekedar membangga-banggakan melalui ucapan dan pernyataan.
Sumber: Arroisi, Abdurrahman, KH. 2005. 30 Kisah Teladan Jilid 2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Jenis-Jenis Metode Penelitian Beserta Contohnya
Penelitian Sebagai Upaya Sistematik Dalam Menemukan Dan Atau Mengembangkan Pengetahuan Yang Benar Beserta Contohnya.
Oleh Wahyu Nur H
Aktivitas penelitian di berbagai bidang ipteks secara substansi ditandai oleh empat hal, yaitu adanya upaya bersifat sistematik, adanya sesuatu hasil temuan, adanya kebermanfaatan dan adanya tindak lanjut penyebarluasan temuan (Mukhadis, 2013:70).
Upaya sistematik dalam konteks ini ditandai dengan adanya kejelasan langkah-langkah yang ditempuh secara eksplisit, jelas dan lugas mulai dari penentuan masalah sampai penarikan kesimpulan dan atau generalisasi (perampatan) dan dapat direplikasi oleh peneliti lain temuan (Mukhadis, 2013:70). Penelitian sebagai upaya sistematik memiliki arti bahwa untuk dapat memperoleh pengetahuan yang benar, penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah oleh peneliti yang memiliki integritas ilmiah. Penelitian dilaksanakan berdasarkan teori-teori, prinsip-prinsip, serta asumsi-asumsi dasar ilmu pengetahuan dengan menggunakan penalaran deduktif serta prosedur dan teknik sistematik.
Sebagai contoh, Creswell (2012:8-11) menyebutkan setidaknya terdapat 6 sistematika penelitian yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) mencari literatur yang sesuai dan mendukung, (3) menspesifikkan tujuan penelitian, (4) mengumpulkan data, (5) menganalisa dan mengintepretasikan data, dan (6) membuat laporan dan evaluasi penelitian.
Sistematika penelitian menurut (Sumber: Creswell, 2012:8)
Aspek temuan dari suatu penelitian dalam bidang Ipteks secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu sebagai hasil ‘menemukan’ dan‘mengembangkan’ (Mukhadis, 2013:70). Hasil penelitian dikelompokkan ke dalam kategori menemukan apabila dari masalah, metode dan hasil penelitian tersebut memenuhi indikator aspek kebaruan dan belum pernah diteliti oleh peneliti lain sebelumnya. Sedangkan hasil penelitian dikatakan mengembangkan apabila temuan tersebut berupa penyempurnaan atau modifikasi dari berbagai hasil penelitian sebelumnya yang berorientasi menghasilkan produk, yang memiliki nilai tambah yang dignifikan terhadap produk yang telah ada sebelumnya.
Kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar sebagai penyempurnaan pengetahuan sebelumnya telah dilaksanakan oleh para peneliti dan ilmuan dalam bidang ilmunya masing-masing. Pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi, dan teori-teori yang telah dihasilkan dari berbagai penelitian itu merupakan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang. Disamping itu hasil penelitian juga telah memungkinkan manusia dapat lebih baik memecahkan masalah-masalah praktis yang dihadapi dalam hidupnya.
Berikut akan dijabarkan secara kompleks tentang bentuk-bentuk konkret dari penelitian –pengertian beserta contohnya- antara lain:
1. Eksperimen
Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) desain penelitian ekperimen dibagi menjadi empat bentuk yakni, pre-experimental design, true experimental design, quasy experimental designdan factorial design.
Contoh:
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran TANDUR Berbantuan Web Interaktif Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Malang. (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Malang Tahun Ajaran 2010/2011). (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan).
2. Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau menggunakan angka-angka. (Sukmadinata, 2006:5)
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, penelitian demikian disebut penelitan perkembangan (Developmental Studies). Dalam penelitian perkembangan ini ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.
Contoh:
Manajemen Pengembagan Kinerja Guru SMK se-Kabupaten Kuningan: Studi Tentang Kepemimpinan Entrepeuneur Dan Sistem kompensasi Kreativitas dan Kinerja Inovatif. (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan).
3. Korelasional
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel yang penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. (Sukardi, 2003:166)
Penelitian korelasi merupakan bentuk penelitian untuk memeriksa hubungan diantara dua konsep. Secara umum ada dua jenis pernyataan yang menyatakan hubungan, yaitu: (1) gabungan antara dua konsep, ada semacam pengaruh dari suatu konsep terhadap konsep yang lain; (2) hubungan kausal, ada hubungan sebab akibat. Pada hubungan kausal, penyebab diferensikan sebagai varibel bebas dan akibat direferensikan sebagai variabel terikat. Pada penelitian korelasi tidak ada kontrol atau manipulasi terhadap variabel.
Contoh:
Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Kompetensi Interpersonal Pada Remaja (Studi korelasi pada remaja tunanetra yang mengalami ketunanetraan tidak sejak dari lahir di PSBN Wyata Guna Bandung). (Sumber: repository.upi.edu).
4. Komparatif
Penelitian kausal komparatif atau penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi variabel tersebut telah terjadi. Pendekatan dasar klausa komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya kemudian dia berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya.
Penelitian komparatif membandingkan situasi masa lalu dan saat ini atau situasi-situasi paralel yang berbeda, khusunya apabila peneliti tidak memiliki kontrol terhadap situasi yang diteliti. Penelitian ini bisa memiliki perspektif makro (misal: internasional,nasional) dan mikro (misal: komunitas, individu).
Contoh:
Studi Komparatif Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL)dengan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik dan Elektronika Di SMKN 12 Bandung. (Sumber: repository.upi.edu).
5. Evaluasi
Penelitian evaluasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk memriksa proses perjalanan suatu program sekaligus menguraikan fakta-fakta yang bersifat kompleks dan terlibat di dalam program. Misalnya adalah keefektifan, efisiensi dan kemenarikan suatu program (Mukhadis, 2013:61).
Contoh:
Evaluasi Proses Pembelajaran TIK SMA Negeri di Kota Malang Berdasarkan Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses. (Deskriptif tentang kondisi proses pembelajaran mata pelajaran TIK SMA di Kota Malang Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah populasi 10 SMA Negeri dan sampel penelitian sebanyak 5 SMA Negeri).(Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan).
6. Simulasi
Penelitian simulasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk mencari gambaran melalui sebuah sistem berskala kecil atau sederhana (model) dimana di dalam model tersebut akan dilakukan manipulasi atau kontrol untuk melihat pengaruhnya. Penelitian ini mirip dengan penelitian eksperimental, perbedaannya adalah di dalam penelitian ini membutuhkan lingkungan yang benar-benar serupa dengan keadaan atau sistem yang asli.
Contoh:
Penggunaan Simulasi Monte Carlo Untuk Menentukan Nilai Outcome Pada Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pengambilan Keputusan pada Toko NAFC Collection). (Sumber: repository.upi.edu)
7. Survey
Survey research designs are procedures in quantitative research in which investigators administer a survey to a sample or to the entire population of people to describe the attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the population. (Creswell, 2012: 376)
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi dan unit-unit kemasyarakatan dan lain-lain, tetapi sumber utamanya adalah orang. Desain survey tergantung pada penggunaan jenis kuisoner. Survey memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata, semakin besar sample survey semakin memberikan hasil akurat. Penelitian survei memiliki tiga tujuan utama yaitu menggambarkan keadaan saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk membandinkan, menentukan hubungan kejadian yang spesifik.
Contoh:
Stress and Burnout in Rural and Urban Secondary School Teachers. Journal of Educational Research. 1999. 92, pg. 287–293. (dalam Creswell, 2012:378)
8. Studi Kasus
Sebuah studi kasus adalah eksplorasi mendalam dari sistem terikat (misalnya,kegiatan, acara, proses, atau individu) berdasarkan pengumpulan data yang luas. Studi kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat didefinisikan sebagai suatu entitas atau objek studi yang dibatasi, atau terpisah untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik. Penting untuk memahami bahwa kasus dapat berupa individu, program, kegiatan, sekolah, ruang kelas, atau kelompok. Setelah kasus didefinisikan dengan jelas, peneliti menyelidiki mereka secara mendalam, biasanya menggunakan beberapa metode pengumpulan data, seperti wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi.
Studi kasus kolektif; (a) melibatkan beberapa kasus, (b) dapat terjadi selama bertahun situs, dan (c) menggunakan banyak individu. Kerangka konseptual untuk studi kasus adalah bahwa dengan mengumpulkan informasi mendalam tentang kasus, peneliti akan mencapai pemahaman mendalam tentang kasus ini, apakah kasus itu adalah seorang individu, kelompok, kelas, atau sekolah.
Contoh:
Butera, G. 2005. Collaboration in the context of Appalachia: The case of Cassie. The Journal of Special Education, 39(2): 106–116.
Butera (2005) menggunakan studi kasus dan data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumen untuk menggambarkan kolaborasi tim dengan anak 4 tahun di West Virginia. (Stoner, 2010: 21)
9. Teori Dasar (Grounded Theory)
Grounded Theory merupakan pendekatan yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan atau menemukan teori yang didasarkan pada studi fenomena. Dengan menggunakan grounded theory, peneliti sengaja (a) memilih peserta yang mengalami fenomena yang sedang dipelajari, (b) menganalisis data (yaitu, wawancara, dokumen, dan catatan), dan (c) mendekati fenomena yang diteliti tanpa prasangka pengertian. Kerangka konseptual ini memungkinkan suara peserta muncul , mensyaratkan bahwa peneliti mengidentifikasi tema utama atau konsep dari data peserta , dan memberikan jalan untuk mengembangkan teori dari perspektif peserta .
Most grounded theory researchers will begin with research questions but they do not start with a hypothesis, nor do they begin their investigation with a thorough review of the literature relating to their topic. They build up theory from their data and they do not wait until all data are collected before they begin the analysis stage. (Bell, 2005: 19)
Contoh:
Bays, D. A., & Crockett, J. B. 2007. Investigating Instructional Leadership For Special Education. Exceptionality, 15(3): 143–161.
Pendekatan grounded theory digunakan oleh Bays dan Crockett (2007) untuk menyelidiki kepemimpinan instruksional untuk pendidikan khusus di sekolah dasar. (Stoner, 2010: 22)
10. Etnografi
Ethnographic researchers attempt to develop an understanding of how a culture works and many methods and techniques are used in this such us: participant observation, interview, mapping and charting, interaction analysis, study of historical records and current public documents, the use of demographic data. (Bell, 2005:16)
Etnografi adalah analisis mendalam dari kelompok sosial. Data biasanya dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Jenis penelitian ini berfokus pada membangun catatan perilaku dan kepercayaan dari kelompok dari waktu ke waktu. Etnografi mengharuskan peneliti berpartisipasi, baik sebagai pengamat atau peserta aktif, waktu interaksi yang cukup lama dengan kelompok yang diteliti. Kerangka konseptual etnografi adalah bahwa keterlibatan langsung ke dalam budaya kelompok akan memungkinkan peneliti untuk melihat dunia dari perspektif kelompok, dan melihat yang akan memberikan pemahaman tentang perilaku dan keyakinan kelompok.
Contoh:
Harry, Klingner, & Hart. 2005. African American families under fire: Ethnographic views of family strengths. Remedial and Special Education, 26(2): 101–112.
Harry, Klingner, dan Hart (2005) menerbitkan sebuah studi etnografi siswa Amerika keturunan Afrika dalam pendidikan khusus di sebuah distrik sekolah beragam budaya perkotaan. (Stoner, 2010: 22)
11. Kultural
Penelitian kultural (budaya) merupakan penelitian yang dilakukan atas objek berupa unsur atau gejala budaya dengan menggunakan perangkat metodologis yang tercakup di dalam ilmu pengetahuan budaya. Unsur atau gejala budaya adalah unsur atau gejala yang terdapat di dalam suatu masyarakat yang berkaitan dengan perangkat nilai-nilai, pemikiran, dan hasil budi daya dalam bentuk interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya atau segi hasil pemikiran atau kreasi anggotanya yang terungkap dalam wujud tulisan atau benda-benda.
Contoh:
Identifikasi Ajen Budaya Sunda Dina Wawacan Jaka Bayawak.
(Sumber: repository.upi.edu).
12. Historis
Penelitian historikal merupakan bentuk penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan fakta dan menarik kesimpulan atas kejadian masa lalu. Data primer dari penelitian ini adalah data yang bersifat historis, misalnya para arkeolog menggunakan sumber data berupa dokumentasi tentang masa lalu. Penelitian historikal dapat digunakan untuk menemukan solusi sementara berdasarkan kejadian masa lalu dan menggambarkan tren masa kini atau masa depan.
Kothari (2004) mengategorikan jenis penelitian histori ke dalam dua pendekatan, yaitu pendekatan perspektif –mempelajari kegiatan/agenda masa lampau sampai sekarang- dan pendekatan retroperpektif –mempelajari kegiatan/agenda saat ini kemudian dihubungkan dengan hal serupa di masa lalu-.
Contoh:
Seni Tradisi Gembyung di Kampung Ganceuy Kabupaten Subang 1975-1999 (Suatu Kajian Historis Terhadap Sosial Budaya Masyarakat). (Sumber: repository.upi.edu).
13. Etnologi
Penelitian etnologi merupakan penelitian yang fokus kepada perilaku manusia. Peneliti lebih condong menggunakan interpretasi langsung dari perilaku subjek yang diteliti daripada melakukan interpretasi dari segi teoritik. Peneliti harus berusaha untuk tidak nampak sebagai peneliti, karena bila tidak demikian interpretasi atas data yang didapat dari responden akan terpengaruh.
Contoh:
Eufemisme Dalam Bahasa Simalungun (Suatu Kajian Sosiolinguistik) (Sumber: repository.usu.ac.id).
14. Penelitian Praktis (Penelitian Tindakan/Action Reasearch)
Action research designs often utilize both quantitative and qualitative data, but they focus more on procedures useful in addressing practical problems in schools and the classrooms. Action research designs are systematic procedures used by teachers (or other individuals in an educational setting) to gather quantitative and qualitative data to address improvements in their educational setting, their teaching, and the learning of their students(Creswell, 2012:577).
Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian yang berisi berbagai macam prosedur untuk menguraikan kasus-kasus yang bersifat mikro atau khusus. Simpulan dari penelitian tindakan langsung diberlakukan hanya untuk kasus yang diteliti dan tidak bisa digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih condok ke metode kualitatif yang sangat bergantung pada data penagamatan yang bersifat behavioralistik.
Contoh:
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Tentang Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Melalui Metode Simulasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III B SDN Cicadas 03 Gunung Putri Bogor). (Sumber: repository.upi.edu).
Sumber: http://penjual-mimpi.blogspot.co.id/2014/09/jenis-jenis-metode-penelitian-beserta.html
Empat Perkara yang Harus Kita Akui
Empat Perkara Yang Harus Kita Terima dan Kita Akui:
1. Kita tidak terlepas dari kesalahan.
2. Kita tidak mungkin sukses atau gagal sepanjang waktu.
3. Kita tidak mungkin sukses tanpa berusaha keras.
4. Kegagalan bukan berarti akhir dari segalanya.
——————
Jangan pernah menyesal karena mengenal orang lain dalam kehidupan Anda.
Orang yang baik akan memberi Anda ‘kebahagiaan’.
Orang yang buruk akan memberi Anda ‘pengalaman’.
Orang yang jahat akan memberi Anda ‘pelajaran’.
——————-
Sesuatu yang benar-benar milik Anda dan orang lain tidak bisa mencabutnya dari Anda adalah pandangan Anda tentang kehidupan..
—————–
Pejamkan kedua mata Anda, tenangkan pikiran, lupakan semua perkara yang tidak Anda sukai, hirup nafas dalam-dalam dan ber-istighfar-lah, kemudian rasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan dalam diri Anda..
——————
Kecerdasan semata tidak akan menyampaikan Anda menggapai cita-cita, tapi kesungguhan dan keseriusan dengan pertolongan Allah yang menyampaikan Anda ke derajat yang tinggi..
——————
Musibah Besar..
Mutiara Hikmah Abdullah ibnul Mubarak rahimahullah:
“Termasuk musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah ia mengetahui kekurangan dalam dirinya, kemudian ia tidak mempedulikannya dan tidak bersedih atasnya”.
Boss VS Leader
Apa perbedaan Boss dengan Leader? Silahkan simak dalam infografis berikut:
Courtesy: http://m.businessinsider.in